Anak lebih lama dirawat di rumah sakit ketika terpapar asap rokok.
Anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena flu, cenderung memerlukan
perawatan intensif dan diopname lebih lama jika mereka terkena asap
rokok di rumah, demikian menurut sebuah studi kecil.
Dengan menganalisa catatan medis lebih dari 100 anak yang diopname
karena flu di negara bagian New York, para peneliti menemukan mereka
yang terkena asap rokok, lima kali cenderung dirawat di unit perawatan
intensif dan membutuhkan 70 persen perawatan lebih lama di rumah sakit,
dibanding anak-anak yang tidak terkena asap rokok.
“Orang menjadi sedikit puas dan berpikir bahwa karena mereka tidak
merokok terlalu sering di depan anak, maka tidak lagi ada masalah. Namun
kami perlu menjadi waspada tentang melindungi anak-anak dari asap
rokok,” kata Dr. Karen Wilson, dari Rumah Sakit Anak-Anak Colorado di
Aurora, Amerika Serikat.
Menurut Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan, perokok pasif mudah
terkena infeksi telinga, masalah napas, dan infeksi paru-paru pada anak
dan menyebabkan mereka dirawat di rumah sakit dengan catatan lebih dari
15.000 anak di bawah usia 18 bulan setiap tahun.
Meski demikian, riset baru ini melihat efek anak yang menjadi perokok pasif terhadap influenza.
Wilson dan tim-nya mempelajari catatan rumah sakit 117 anak yang terkena
influenza di rumah sakit di seluruh New York antara 2002 dan 2009.
Selama tujuh tahun penelitian, para periset menemukan bahwa secara
keseluruhan, 18 persen anak-anak terkena flu dan harus masuk ke unit
perawatan intensif di rumah sakit, dan enam persen perlu diintubasi
dengan selang pernapasan. Rata-rata, anak-anak diopname di rumah sakit
selama dua hari.
Ketika Wilson dan timnya membandingkan anak-anak yang menjadi perokok
pasif dan yang tidak, mereka menemukan bahwa 30 persen perokok pasif
anak perlu perawatan intensif dibandingkan 10 persen anak-anak yang
tidak terkena asap rokok. Intubasi diperlukan 13 persen anak-anak yang
terekspos asap rokok dibandingkan satu persen dari mereka yang bebas
asap rokok di rumah.
Perawatan di rumah sakit naik 70 persen lebih lama pada anak-anak yang
terkena asap rokok dan mereka harus tinggal di rumah sakit selama empat
hari rata-rata dibanding dengan anak-anak yang tidak terkena asap rokok
yang hanya perlu 2 hari saja diopname.
Jika anak-anak memiliki penyakit kronis yang berkaitan dengan flu, waktu
opname mereka bertambah sekitar 10 hari jika mereka pernah terkena asap
rokok, dibanding hanya tiga hari yang dihabiskan anak-anak yang bebas
rokok.
sumber : beritasatu.com