Senin, 19 November 2012

kristen stewart berhneti merokok

ayo semuanya ngaku siapa disini yang ngefans sama twilight saga ?

wah pasti banyak yah kalo ngefans sama filmnya pasti tau dong tokoh utama perempuanya ?? yupp betul sekali KRISTEN STEWART artis pemeran TWILIGHT saga ini kabarny akan berhenti dari kebiasanya merokok loh ??

celiuuus ??? miapa ??? ( kok jadi alay yah )


Aktris berusia 22 tahun itu mengatakan tidak kecanduan pada nikotin dan lebih khawatir pada sesuatu yang ada di dalam mulutnya.
"Aku merokok hanya dalam keadaan tertentu, aku tidak kecanduan pada nikotin. Aku hanya ingin ada sesuatu di dalam mulutku," kutip Contacmusic dari ucapan aktris itu dalam wawancara dengan Conan O'Brien.

wah hebat yah artis kita yang kece badai satu ini nah untuk lebih jelasnya lihat cuplikan video di bawah ini yah 
nah gimana bener kan untuk para fans sih BELLA SWAN a.k.a KRISTEN STEWART perlu ditiru nih langkahnya oke semoga berita kali ini bermanfaat 

Selasa, 13 November 2012

soedirman si perokok berat

TEMPO.CO, Jakarta-Soedirman adalah seorang perokok kelas berat. Ia merokok sejak remaja. Rokok kreteknya tak bermerek, tingwe alias nglinthing dewe artinya meramu sendiri. Sepulang bergerilya, kondisi kesehatan Soedirman memburuk. Ia masuk Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Majalah Tempo, Senin 12 November 2012 menurunkan edisi khusus Jenderal Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas. Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi, 63 tahun, putra bungsu Soedirman, ingat cerita ibunya, Siti Alfiah, bagaimana saat sakit bapaknya tetap ingin merokok.

"Bapak dipaksa berhenti merokok oleh dokter. Karena perokok berat, Bapak tak bisa benar-benar meninggalkan rokok. Bapak meminta Ibu merokok dan meniupkan asap ke mukanya."

Menurut Teguh, belakangan ibunya menjadi perokok. "Barangkali terdengar konyol, tapi Ibu berprinsip menaati perintah Bapak," katanya.

Pada Ahad pagi, 29 Januari 1950, setelah lama terkulai lemas sejak Oktober di rumah peristirahatan tentara di Magelang, mendadak wajah Soedirman tampak cerah. Pagi itu, Ahmad Yani, Gatot Soebroto, serta beberapa petinggi militer dan sipil hadir. Tidak diketahui apa yang dibicarakan.

"Waktu itu, menurut Ibu, tiba-tiba terdengar suara kaleng dan botol pecah mendadak. Bersamaan dengan itu, bendera di halaman melorot setengah tiang. Sampai Ibu bilang ke beberapa pengawal, ’Ah, itu hanya angin’."

Setelah salat magrib, sebagaimana didengar dari Alfiah, Soedirman memanggil istrinya ke kamar. Di dalam, dia berkata, "Bu, aku sudah tidak kuat. Titip anak-anak. Tolong aku dibimbing tahlil.” Alfiah menuntunnya mengucap Laa Ilaha Illallah, dan Soedirman mengembuskan napas terakhir.

Rabu, 31 Oktober 2012

KEMATIAN MENGANCAM PEROKOK PASIF




Noor Atika Hasanah ,seorang gadis berusia 28 tahun menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 31 Desember 2010 kemarin. Tika divonis oleh dokter menderita Bronchopneumonia Duplex yaitu  penyakit flek paru berat. Keadaannya begitu memprihatinkan. Penyakit ini sempat membuat berat tubuhnya turun drastis dari 45 kg menjadi 35 kg.  Penyakit ini muncul bukan karena gadis ini punya kebiasaan merokok, namun karena ia dengan terpaksa telah menjadi seorang perokok pasif selama bertahun-tahun. Kejadian tersebut mungkin tidak hanya dialami oleh tika, namun juga jutaan anak Indonesia lainnya.
            Perokok pasif adalah orang yang menghirup atau menghisap asap rokok dari orang lain Berdasarkan data Global Youth Survey, sebanyak 81% anak 1ndonesia rentang usia 13-15 tahun menjadi perokok pasif atau terpapar asap rokok. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 150 juta penduduk Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, di perkantoran, di tempat umum, dan di kendaraan umum.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan 'Swedish National Board of Health and Welfare' serta 'Bloomberg Philanthropies', sebanyak 600 ribu perokok pasif meninggal dunia setiap tahunnya di seluruh dunia. Penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisa data perokok di 192 negara di dunia sejak tahun 2004. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sekitar 40 % anak-anak dan lebih 30 % wanita dan pria menjadi perokok pasif. Berdasarkan analisa lebih lanjut, dampak negatif dari perokok pasif ini memicu meningkatnya kasus kematian akibat jantung koroner sebanyak 379 ribu, kematian akibat gangguan pernapasan sebanyak 165 ribu, kematian karena asma 36,9 ribu dan kematian karena kanker paru-paru sebanyak  21,4 ribu
            . Berdasarkan data dari WHO, asap rokok terdiri dari mainstream smoke sebesar 25% dan side stream smoke sebesar 75 %. Mainstream smoke merupakan  asap yang dihisap dan masuk ke dalam tubuh perokok aktif kemudian dihembuskan kembali. Sedangkan Sidestream smoke adalah asap yang muncul langsung dari rokok yang di bakar. Sidestream smoke ini lebih berbahaya daripada mainstream smoke karena berasal dari pembakaraan tembakau yang tidak sempurna serta mengandung racun dan bahan penyebab kanker atau karsinogenik yang lebih besar. Para perokok pasif menghisap 75% bahan berbahaya yang ada pada sidestream smoke ditambah separuh dari asap yang dihembuskan oleh para perokok aktif.
            Menurut pengamat masalah kesehatan sekaligus mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kartono Muhammad, Perokok pasif mempunyai dampak buruk yang lebih besar daripada perokok aktif. “Asap rokok itu cepat kerjanya. Dalam 15 menit dapat  langsung masuk ke DNA dan beberapa detik sudah mempengaruhi kerja otak. Sayangnya, hal ini terjadi pada perokok pasif.” Beliau juga memaparkan bahwa di dalam asap rokok terkandung lebih dari 4000 zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Sekitar 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Zat- zat tesebut antara lain adalah nikotin, tar, karbon monoksida, dan sejumlah bahan kimia berbahaya lainnya yang beresiko tinggi bagi kesehatan tubuh.

Zat Nikotin sendiri dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah dan membutuhkan  waktu tidak lebih dari 7 detik untuk sampai ke ojantung dan syaraf pusat. Beberapa dampak lain dari nikotin adalah dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan  mangerasnya pembuluh darah arteri, dan penumpukan lemak di saluran arteri sehingga dapat berpengaruh pada naiknya tekanan darah dan memicu penyakit jantung koroner. Sedangkan tar dan karbon monoksida dapat memicu terjadinya iritasi paru-paru dan menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Zat-zat kimia berbahaya tersebut akan terkonsentrasi tiga kali lipat di dalam tubuh para perokok pasif sehingga dapat dibayangkan efek penurunan kondisi tubuh perokok pasif yang akan lebih buruk dari perokok aktif.
            Efek dari paparan zat-zat kimia berbahaya yang terdapat di dalam asap rokok tersebut sangat banyak dan beresiko tinggi bagi kesehatan tubuh. Laporan penelitian dari Dr. Paolo Vineis (Professor dari Imperial College London ,Inggris)  yang dilansir oleh The British Medical Journal menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok. Dari penelitian Dr. Paolo yang dilakukan disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi. Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dalam kurun waktu hampir tujuh tahun, Dr. Paolo melakukan penelitian terhadap 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok pasif. Diketahui bahwa 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20 terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal dunia, serta resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari orangtua perokok. Penelitian juga menunjukkan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok pasif ini.
            Sementara, Journal of the American College of Cardiology menyebutkan bahwa perokok pasif mempunyai resiko empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung di bandingkan dengan perokok aktif. Ini terjadi karena asap rokok hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 7 detik untuk menuju organ jantung dan memberikan efek pada organ tersebut. Sedangkan hasil penelitian dari Universitas Cambridge, Inggris mengemukakan bahwa paparan asap rokok dalam jumlah besar meningkatkan risiko terkena dementia hingga 44 persen. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa menghirup asap rokok orang lain mungkin akan merusak otak, dan mengganggu fungsi kognitif seperti memori serta memungkinkan terserang dementia,” kata David Llewellyn dari Universitas Cambridge, Inggris, yang memimpin studi tersebut.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas dapat kita lihat bahwa begitu banyak dampak buruk yang diakibatkan oleh keterpaparan dengan asap rokok orang lain. Walaupun isu tentang bahaya bagi perokok pasif ini telah cukup lama muncul, namun tidak banyak tanggapan dan kepedulian yang hadir untuk memcahkan masalah ini . Padahal dampak yang telah diakibatkan oleh keterpaparan asap rokok tersebut sangatlah besar. Oleh karena itu, hendaknya  terdapat peraturan-peraturan yang dapat melindungi hak para perokok pasif untuk mendapatkan udara segar yang bebas dari asap rokok dengan sanksi yang tegas dan nyata. Serta terdapat pula kesadaran dari para perokok aktif karena kebiasaan merokok yang mereka lakukan itu tidak hanya merugikan dan membahayakan diri mereka sendiri tetapi juga membahayakan orang lain.
 Salsabila Benazir
FKM UI 
STAFF KEMENTRIAN TC PAMI

Sabtu, 20 Oktober 2012

Berhenti Merokok? Why Not?



Berhenti Merokok? Why Not?

Bagi kebanyakan orang, mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging atau kecanduan bisa menjadi sebuah siksaan. Pertama, akan muncul perasaan tertekan dan semua yang dipikirkan selalu saja tentang rokok. Setelah itu, muncul kebutuhan untuk melakukan sesuatu yang biasanya keinginan untuk selalu mengunyah cemilan atau kebiasaan lain yang tak diinginkan. Kemudian ada saat dimana segala sesuatu menjadi semakin buruk, seseorang harus melawan pengaruh menghindari nikotin seperti kemurungan dan tidak dapat berkonsentrasi, menjadi mudah tersinggung dan berkeinginan mengunyah apa saja. Kadang-kadang rasa pusing dan kejang perut membuat seorang perokok berpikir untuk kembali merokok, lagi pula, rokok sudah menjadi sahabatnya, walaupun sahabat yang tidak dikehendaki dan membahayakan, tetapi dia benar-benar sahabat. Kehilangan sahabat dapat menjadi pengalaman emosional yang berkisar pada kesedihan.
Walaupun ini terasa sebagai kecanduan yang sifatnya jasmani, namun dorongan untuk merokok bukanlah dorongan jasmani. Ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa biasanya diperlukan waktu selama tujuh puluh dua jam bagi nikotin untuk meninggalkan tubuh. Setelah itu sumber dorongan satu-satunya untuk merokok adalah kepala. Seseorang merokok karena pada tingkat bawah sadar, seorang perokok yakin bahwa merokok memberikan sesuatu padanya.
Yang membuat berhenti merokok menjadi sulit adalah karena seseorang telah belajar merokok, pada dasarnya memang tak ada seorangpun memaksa untuk belajar bagaimana cara merokok. Karena sekali seseorang mempelajari sesuatu, maka akan selalu tahu bagaimana cara melakukannya. Ingatlah beberapa tahun yang lalu ketika belajar naik sepeda? Walaupun sudah bertahun-tahun anda tidak lagi mengendarainya akan tetapi tetap tahu caranya. Demikian pula halnya dengan merokok.
Pada masa lalu seseorang belajar merokok dan sekarang hal itu akan tetap menjadi bagian dari dirinya. Ketika berhenti merokok, pasti seorang perokok tetap tahu bagaimana merokok. Kalau tidak pernah menyalakannya lagi, programnya akan terhenti, tetapi tidak pernah akan hilang. Pada sisi lain, setiap saat di masa mendatang seseorang menyalakan sebatang rokok lagi, program merokok yang lama itu akan digiatkan kembali dan sekali lagi seseorang akan terperangkap dalam kepulan asap rokok.
Bila anda pernah menyadari kalau anda tergoda lagi untuk merokok, bertanyalah pada diri anda sendiri, apakah itu sebanding dengan akibatnya. Tanpa mempedulikan sudah berapa lama anda berhenti merokok. Jika anda menyalakannya lagi maka anda akan mulai merokok lagi, sama seperti bahwa anda tidak pernah berhenti merokok! Segera sesudahnya sekali lagi anda akan menceburkan diri anda sendiri untuk mulai lagi merokok dan sekali lagi ingin berhenti merokok. Kemudian anda harus sekali lagi menghadapi masalah yang sama dalam usaha anda berhenti merokok seperti yang sedang anda hadapi sekarang ini. Kalau anda sudah berkali-kali berusaha berhenti merokok, anda akan tahu bahwa ini memang benar.
Khususnya bila sesuatu yang menegangkan terjadi, anda diluar kebiasaan cenderung mengambil sebatang rokok. Itulah yang mungkin akan terjadi kalau sebelumnya anda pernah mulai merokok lagi. Ingatlah kembali, apakah rokok dapat membuat segala sesuatu menjadi lebih baik atau dapat memecahkan masalah anda? Tidak bukan? Tetapi anda mengambil sebatang rokok karena program lama anda. Merokok tidak dapat memecahkan masalah apapun, maka sekali anda telah berhenti merokok, tanganilah masalahnya sebagai orang yang tidak merokok. Kalau suatu saat anda menyalakan rokok lagi setelah anda berhenti merokok, anda telah berhenti menjadi bukan perokok dan sekali lagi menjadi perokok.

Fakta mengenai tembakau
  • Lebih dari 50% perokok mulai merokok pada umur 14 tahun dan 90% mulai sejak berumur 19 tahun, umur rata-rata pertama kali merokok saat ini adalah 11-15 tahun.
  • Nikotin, zat yang terkandung dalam tembakau, membuat orang menjadi kecanduan sama seperti heroin dan cocaine.
  • Industri rokok menjual produknya senilai 1.26 milyard Dollar setahun kepada anak berusia dibawah 18 tahun, lebih dari satu milyard bungkus rokok dan 26 milyard tembakau kalengan.
  • Tembakau kunyah (susur) dan tembakau isap dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.
  • Ketika tingkat perokok dewasa turun 19% pada tahun 1993 menjadi 17% pada tahun 1995, tingkat perokok remaja meningkat dari 9% menjadi 12%
  • Sekitar 87% kematian karena kanker dan paru adalah akibat penderitanya
  • Sekitar 82% kematian karena bronchitis adalah akibat penderitanya Satu dari empat kematian akibat serangan jantung terjadi pada
  • Setiap 10 detik di seluruh dunia, satu orang meninggal berkaitan dengan tembakau
  • Saat ini, penyakit karena penggunaan tembakau menduduki peringkat 9 penyebab utama kematian dunia sekitar 70% dari 300 orang tersebut terpapar asap rokok saat berada di tempat umum

Peringatan!
Dunia medis menyatakan bahwa rokok menyebabkan gangguan jantung dan paru-paru! Mari kita lihat dari sisi lain, apakah hari ini atau bulan ini merupakan saat anda berhenti merokok? Sekali anda berhenti merokok, lihatlah tabel dibawah ini, dapat anda lihat berapa banyak uang untuk membeli rokok yang dapat anda hemat, apa lagi kalau uang itu anda tabung di bank, dan kemudian anda perhitungkan juga bunganya.
Tabel di bawah ini berdasarkan jumlah bungkus rokok yang biasa anda isap perhari dengan harga rata-rata Rp. 8.000,- per bungkus. (tidak termasuk perhitungan bunga)

Untuk apa berhenti merokok?
20 menit setelah menghabiskan rokok yang terakhir, tubuh mulai melakukan serangkaian perubahan yang terus berlangsung selama bertahun-tahun. Apa yang terjadi selanjutnya?
·         20 Menit: tekanan darah turun menuju normal, suhu tangan dan kaki meningkat menuju normal, denyut nadi turun menuju normal
·         6 Jam: Denyut nadi dan tekanan darah kembali normal
·         8 jam: Tingkat karbon monoksida (CO) dalam darah turun menuju normal, kadar oksigen dalam darah meningkat menuju normal.
·         24 jam: Tekanan darah lebih rendah dan tekanan jantung lebih kuat
·         48 jam: Ujung-ujung syaraf tumbuh kembali, kemampuan penciuman dan pengecap meningkat
·         2 minggu sampai 3 bulan: Sirkulasi meningkat, berjalan/melangkah menjadi lebih mudah, fungsi paru-paru meningkat sampai 30%
·         1 sampai 9 bulan: Batuk, peradangan sinus, kelelahan, napas pendek berkurang. Gilia (bulu getar) tumbuh kembali di paru-paru, meningkatkan kemampuan menangani lendir, membersihkan paru-paru dan mengurangi infeksi. Secara menyeluruh energi tubuh meningkat.
·         1 Tahun: Risiko penyakit jantung berkurang sampai separuh dibanding dengan perokok.
·         5 Tahun: Tingkat kematian akibat kanker paru-paru dibandingkan rata-rata perokok (satu bungkus per hari) berkurang sampai hampir separuh. Risiko stroke bagi yang sudah berhenti merokok selama 5-15 tahun juga turun sampai separuh. Risiko kanker mulut, tenggorokan dan esofagus hanya separuh dari perokok.
·         10 tahun: Tingkat kematian akibat kanker paru-paru sama seperti yang tidak merokok. Risiko menderita kanker mulut, tenggorokan, esofagus, kandung kemih, ginjal dan pankreas menurun
·         15 tahun: Risiko serangan jantung menurun sampai tingkat yg sama dengan bukan perokok, jika berhenti sebelum timbul penyakit

Rahasia Berhenti merokok
Pada dasarnya berhenti merokok itu lebih mudah apabila seorang perokok siap untuk berhenti. Merokok lebih merupakan kecanduan psikologis daripada fisik, walaupun nampaknya lebih terasa secara fisik. Itulah sebabnya hipnotis dapat begitu berhasil dalam mengubah kebiasaan tertentu dalam kurun waktu 300 tahun ini. Tanpa menghiraukan metoda yang anda pilih,beberapa saran dibawah ini akan menjadikan anda lebih mudah untuk berhenti merokok
Yang pertama adalah kuatkan niat untuk berhenti merokok dan tetapkan tanggal kapan anda berhenti. Pada dasarnya utuk dapat berhenti merokok dilakukan secara bertahap, langkah awal yang dapat anda lakukan adalah dengan cara mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap perhari. Pada langkah ini seorang perokok dianjurkan untuk mengurangi jumlah batang yang dihispnya dari waktu sebelumnya. Misalnya mengurangi jumlah batang dari dua batang perhari selama 1 minggu. Kemudian ditingkatkan jumlah batang yang dihisap pada minggu berikutnya.
Setelah mengurangi jumlah batang yang dihisap perhari, pada minggu berikutnya usahakan ganti rokok yang anda hisap dengan kadar dan nikotin yang lebih rendah. Hal tersebut dilakukan dengan tetap melakukan tahap pengurangan batang rokok per hari. Misalnya pada minggu pertama daroi waktu berhenti merokok anda mengurangi dua batang rokok per hari selama satu minggu kemudian pada minggu kedua anda menambah jumlah batang rokok yang dihisap menjadi empat batang per hari selama satu minggu, kemudian pada minggu ketiga anda mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap menjadi enam batang perhari selama satu minggu dengan kadar dan nikotin yang lebih rendah dar waktu-waktu sebelumnya.
Rasa ingin untuk merokok kembali salah satunya dipicu ole h adanya barang atau benda disekitar anda yang berkaitan dengan kegiatan merokok, seperti poster, asbak, korek api, puntung rokok, bungkus rokok, dll. Oleh karena itu jauhkan atribut rokok dari rumah dan sekitar anda. Selain atribut rokok yang telah disebutkan diatas faktor lingkungan juga merupakan hal yang dapat menjadikan anda merokok kembali. Menjauhi atau tidak pergi ke tempat dimana orang atau/teman biasa merokok merupakan jawabannya, paling tidak hal tersebut anda lakukan selama dua minggu setelah berhenti merokok.
Yang penting dilakukan adalah menetapkan kapan anda akan benar-benar meninggalkan rokok yang anda hisap, dimana dan dalam kondisi apa. Ini akan memudahkan anda mengidentifikasi situasi-siutasi yang menyebabkan anda merokok lalu menentukan perilaku alternatif sebagai pengganti rokok. Misalnya anda tidak merokok ketika berkumpul dengan teman, keluarga, pada saat olahraga, dll. Coba luangkan waktu anda yang lebih untuk melakukan hal tersebut dan minimalisir waktu anda untuk melakukan hal yang dapat menyebabkan anda merokok lagi. Misalnya tidur larut malam, waktu stress, sibuk bekerja, saat santai, dll
Bagian paling sulit adalah ketika anda harus mengatasi reaksi-reaksi akibat hilangnya nikotin. Ini bisa berlangsung selama satu atau dua pekan. Tetapi anda akan lebih mudah mengatasi reaksi-reaksi seperti mudah tersinggung, cemas, bingung, sulit konsentrasi, dan sulit tidurakibat penghentian asupan nikotin secara jauh lebih cepat apabila anda banyak meminum sari jeruk selama masa itu. Itu karena sari jeruk membuat urin anda lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh anda. Selain itu rasa jeruk dalam mulut bisa membuat anda merasa bahwa rokok tidak enak.
Langkah yang paling penting  untuk berhenti merokok adalah meminta orang terdekat untuk mendukung. Kiat ini sangat ampuh, karena bagaimanapun orang terdekat adalah bagian dari hidup kita. So, kita tidak ingin orang yang kita sayangi sakit karena rokok. Untuk itu andalah yang bisa menjawabnya.

Anggi Ardiansyah (FKM UNDIP)
Staf Kementrian TC PAMI

Jumat, 19 Oktober 2012

TC MENCARI OPINI

KEMENTRIAN TC PAMI PRESENT :

Resah dan gelisah sama nasib wanita dn anak2?
Geregetan sama industri rokok?
Jangan galau sendiri. Galaunya dibagi-bagi yuk biar semua org ikutan galau xD

Disini nih:D
Ditunggu ya opini segarmu :)

saatnya mahasiswa bicara
 
 

Minggu, 02 September 2012

Flu pada Anak Makin Parah Ketika Mereka Terkena Asap Rokok

Anak lebih lama dirawat di rumah sakit ketika terpapar asap rokok.

Anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena flu, cenderung memerlukan perawatan intensif dan diopname lebih lama jika mereka terkena asap rokok di rumah, demikian menurut sebuah studi kecil.

Dengan menganalisa catatan medis lebih dari 100 anak yang diopname karena flu di negara bagian New York, para peneliti menemukan mereka yang terkena asap rokok, lima kali cenderung dirawat di unit perawatan intensif dan membutuhkan 70 persen perawatan lebih lama di rumah sakit, dibanding anak-anak yang tidak terkena asap rokok.

“Orang menjadi sedikit puas dan berpikir bahwa karena mereka tidak merokok terlalu sering di depan anak, maka tidak lagi ada masalah. Namun kami perlu menjadi waspada tentang melindungi anak-anak dari asap rokok,” kata Dr. Karen Wilson, dari Rumah Sakit Anak-Anak Colorado di Aurora, Amerika Serikat.

Menurut Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan, perokok pasif mudah terkena infeksi telinga, masalah napas, dan infeksi paru-paru pada anak dan menyebabkan mereka dirawat di rumah sakit dengan catatan lebih dari 15.000 anak di bawah usia 18 bulan setiap tahun.

Meski demikian, riset baru ini melihat efek anak yang menjadi perokok pasif terhadap influenza.
Wilson dan tim-nya mempelajari catatan rumah sakit 117 anak yang terkena influenza di rumah sakit di seluruh New York antara 2002 dan 2009.

Selama tujuh tahun penelitian, para periset menemukan bahwa secara keseluruhan, 18 persen anak-anak terkena flu dan harus masuk ke unit perawatan intensif di rumah sakit, dan enam persen perlu diintubasi dengan selang pernapasan. Rata-rata, anak-anak diopname di rumah sakit selama dua hari.

Ketika Wilson dan timnya membandingkan anak-anak yang menjadi perokok pasif dan yang tidak, mereka menemukan bahwa 30 persen perokok pasif anak perlu perawatan intensif dibandingkan 10 persen anak-anak yang tidak terkena asap rokok. Intubasi diperlukan 13 persen anak-anak yang terekspos asap rokok dibandingkan satu persen dari mereka yang bebas asap rokok di rumah.

Perawatan di rumah sakit naik 70 persen lebih lama pada anak-anak yang terkena asap rokok dan mereka harus tinggal di rumah sakit selama empat hari rata-rata dibanding dengan anak-anak yang tidak terkena asap rokok yang hanya perlu 2 hari saja diopname.

Jika anak-anak memiliki penyakit kronis yang berkaitan dengan flu, waktu opname mereka bertambah sekitar 10 hari jika mereka pernah terkena asap rokok, dibanding hanya tiga hari yang dihabiskan anak-anak yang bebas rokok.



sumber : beritasatu.com

Jumat, 10 Agustus 2012

Tolak world tobacco asia conference 2012 di indonesia

koalisi masyarakat anti world tobacco asia conference di indonesia ( MATA ), menyampaikan keprihatinan dan penolakan tegas terhadap  pameran world tobacco asia ( WTA ) conference 2012 di jakarta pada tanggal 19 - 21 september 2012. dalam situs resminya, penyelengara WTA 2012 menyatakan bahwa indonesia dipilih sebagi ajang pameran rokok karena pemerintah indonesia dinilai sangat mendukung industri rokok dan bahwa indonesia adalah pasar rokok yang sangat dinamis tanpa adanya kebijakan pengendalian rokok yang tegas. selama ini indonesia telah di kucilkan dalam komunitas kesehatan international karena tidak menjadi bagian dari negara pendukung konvensi pengendalian tembakau internasional ( framework of covention tobacco control / FCTC ). sayangnya hal tersebut semakin di perparah dengan kesediaan indonesia menjadi tuan rumah penyelengara pamera WTA CONFERENCE 2012 di jakarta untuk kali kedua

PENYELENGARA WTA CONFERENCE 2012 SEBAGAI BENTUK PELECEHAN KEDAULATAN PEMERINTAH

fakta fakta mengenai dampak buruk rokok, seharusnya menjadi dasar bagi pemerintah dan seluruh masyarakat indonesia untuk bersinegri dalam usaha mengendalikan konsumsi rokok. sayangnya lemahnyaa komitmen pemerintah dalam usaha pengendalian konsumsi rokok di indonesia di maikan sedemikian rupa oleh pihak pihak yang berkepentingan untuk mengadakan WTA CONFERENCE 2012 di jakarta 

" pasar rokok di indonesia merupakan pasar yang berkembang cepat di dunia sebanyak 30 persen dari 248 juta penduduk dewasa merokok jumlah tersebut membuat indonesia menempati peringkat kelima sebagai pasar rokok terbesar di dunia tidak seperti negara negara tetangga di ASEAN indonesia juga di kenal sebagai negara yang bersahabat dengan pasar rokok, karena indonesia tidak memiliki peraturan larangan merokok ataupun peraturan lain. pada ttahun 2009 jumlah perokok wilayah asia pasifik bertambah sebanyak 6 juta perokok baru dan akan bertambah lagi sebesar lagi sebesar 30 juta pada tahun 2014"

" kami menilai pernyataan tersebut di atas merupakan pernyataan yang melecehkan kedaulatan pemerintah indonesia dalam mengusahakan kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya penyelengaraan kegiatan WTA CONFERENCE 2012 di jakarta sekaligus menegaskan bahwa industri rokok international menargetkan masyarakat indonesia sebagi objek bisnis demi kepentingan profit semat tanpa memetingkan kepentingan kesehatan masyarakat indonesia". papar tubagus haryo karbianto ketua MATA

sebagi masyrakat yang memiliki hak hidup sehat dan menikmati udara yang bersih maka sudah sepatutnya kita menolak segala bentuk penjajahan moderen seperti pelaksaan WTA CONFERENCE 2012 ini. " karena itu kami sungguh sungguh menghimbau agar pemerintah indonesia, termasuk semua kementrian yang ada agar secara eksplisit dan implisit tidak memberikan dukungan dalam bentuk apapun dan menarik diri dari keikutsertaan baik aktif maupun secara pasif dalam penyelengaraan WTA CONFERENCE 2012 di wilayah indonesia " tegas tubagus lebih lanjut.

Menjajah Indonesia melalui World Tobacco Asia


 “Jakarta will, for the second time, be the host city for World Tobacco Asia 2012 and the perfect location to celebrate World Tobacco’s 40th year organising international tobacco events. Indonesia’s cigarette market is considered the world’s fastest developing market. 30 percent of the 248 million adult population smokes which makes Indonesia the fifth-largest cigarette market in the world. Indonesia is a recognized tobacco-friendly market with no smoking bans or other restrictions and regulations in contrast to neighboring ASEAN countries. In 2009, the Asia Pacific region added six million new smokers and will add another 30 million smokers by 2014. Ensure you take advantage of this growing market by exhibiting at World Tobacco Asia 2012.” -dilansir dari laman awal website resmi World Tobacco Asia.

     Masih lekat dalam ingatan kita, betapa di 2010 lalu Indonesia berkabung atas direndahkannya harga diri bangsa dengan penyelenggaraan World Tobacco Asia Exhibition 2010, tahun ini kita dipaksa kembali menenggak keprihatinan yang juga tak kalah dalam. World Tobacco Asia kembali diselenggarakan di Indonesia, kali ini sekaligus perayaan ulang tahun World Tobacco ke-40. Pemerintah, yang seharusnya memprioritaskan kesehatan dan nama baik bangsa, untuk kesekian kalinya  ‘lupa’ melaksanakan amanahnya. Di sisi lain, industri-industri rokok, dengan adanya peraturan-peraturan yang cukup ketat dalam pengamanan tembakau di hampir seluruh negara di dunia, semakin memfokuskan anak panahnya ke Indonesia. Regulasi yang lemah, Peningkatan jumlah perokok usia muda yang sangat pesat, dan populasi penduduk yang besar sukses mengantarkan Indonesia menjadi asbak besar nan nyaman bagi sampah-sampah nikotin dunia.

     Pembiaran atas pembohongan dan pembodohan melalui iklan-iklan rokok, ayat tembakau di UU Kesehatan 2009 yang sempat hilang, dan belum disahkannya RPP Pengamanan Tembakau sampai saat ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan betapa rapuh dan tidak seriusnya pemerintah dalam melindungi kesehatan publik. Dalam hal ini, justru pemerintah terkesan lebih ‘manut’ pada intervensi industri rokok.

     Sesekali memang ada keprihatinan tentang dampak buruk rokok. Tayangan Aldi, bocah 2 tahun yang muncul sedang menikmati rokok dengan khidmat di Youtube misalnya, memicu keprihatinan yang luas dari berbagai kalangan. Begitu pula yang terjadi saat Noor Atika Hasanah (Tika), gadis 25 tahun (yang bertahun-tahun jadi perokok pasif) meninggal lantaran paru-parunya terinfeksi pada Desember 2010 lalu, juga kontan melambungkan berbagai keprihatinan dan kecaman akan bahaya rokok. Tapi keprihatinan sebatas keprihatinan. Kecaman cuma jadi kecaman. Industri rokok tetap berdiri kokoh ditopang oleh 80 juta pecandu rokok seantero Indonesia. Para pebisnis racun nikotin juga tetap masuk deretan orang terkaya sejagat.

     Seperti belum ‘puas’ dengan fakta-fakta ironis yang ada, kini pemerintah kembali menunjukkan kerapuhan dan ketidakseriusannya dalam melindungi kesehatan publik. Penyelenggaraan World Tobacco Asia, sebuah konferensi dan pameran internasional yang dihadiri berbagai pengampu kepentingan industri rokok internasional digelar untuk kedua kalinya di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Idealnya tuan rumah WTA digilir di negara-negara di Asia. Kenyataannya: 2010 Indonesia, 2011 Filiphina, lantas mengapa 2012 kembali di Indonesia? Dan Ironisnya lagi, saat negara-negara lain menolak menjadi tuan rumah atas nama regulasi dan kesehatan bangsanya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menerima dengan tangan terbuka.

     Lantas apa tujuan diselenggarakannya WTA di Indonesia? Sudah jelas, industrialisasi rokok dan pengukuhan Indonesia sebagai pasar empuk Industri rokok seluruh dunia. Akan dipamerkan peralatan-peralatan canggih yang entah mampu memproduksi berapa juta batang dalam satu detik, yang kemudian akan menggantikan ribuan buruh-buruh linting yang tidak efisien. Akan dibicarakan bagaimana strategi membodohi remaja (khususnya Indonesia) agar menjadi penyembah setia rokok. Bahkan boleh jadi akan terjadi deal-deal politik untuk bersatu saling dukung untuk ‘menjajah’ dan menghisap darah bangsa Indonesia dengan nikotin. Inikah Indonesia, yang katanya negara yang berdaulat?

     Di masyarakat diedarkan pertanyaan-pertanyaan konyol. Bukankah kretek merupakan warisan budaya sehingga kita perlu menjaganya? Ini kampanye yang digembor-gemborkan industri rokok. Kretek bukan warisan dan budaya karena merupakan upaya Belanda pada waktu itu untuk menjual tembakau/rokok di pasar Indonesia.  Dan seperti kita ketahui bersama: Cigarettes kills. Maka tentu membunuh dan meracuni bangsa melalui asap racun rokok bukanlah budaya bangsa Indonesia yang ingin kita tampilkan dan lestarikan.

     Bahkan Menurut catatan LDFEUI, sejak tahun 2005 PT. Philip Morris International telah menguasai 98 persen saham dari PT HM. Sampoerna. Sementara PT. British American Tobacco (BAT) telah mengakuisisi 57% saham dari PT Bentoel International Investama milik group Rajawali. Pada Juli 2011, KT&G, sebuah perusahaan dari Korea mengumumkan telah membeli 60% saham milik PT Trisakti Purwosari Makmur (TPM), sebuah perusahaan rokok terkemuka dari Surabaya. Sehingga sudah ada tiga raksasa perusahaan rokok multinasional yang menguasai industri rokok dalam negeri.

     Pertanyaan selanjutnya, bukankah WTA akan membantu petani Indonesia? Kenyataannya sebagian besar tembakau diperoleh dari hasil import. Perhatian industri rokok adalah pada pasar potensial Indonesia terutama anak-anak, remaja laki-laki maupun perempuan. Bukan pada kemajuan ekonomi Indonesia apalagi kesejahteraan petani.

     Yang sudah pasti rokok adalah sumber kemiskinan dan kontra pencapaian MDGs: karena cukai rokok yang dibanggakan itu sebenarnya dibebankan kepada perokok, dan malah menjadi pengeluaran terbesar kedua setelah beras, terutama di rumah tangga miskin. Selain itu juga penyakit akibat merokok atau menghisap asap rokok orang lain memiliki beban nilai yang dapat mencapai 5 kali lipat nilai cukai yang masuk. Rakyat yang sakit tidak mungkin dapat memaksimalkan produktivitasnya. Ini juga menjadi beban negara dan upaya boikot bagi pencapaian MDGs Indonesia.

     Yang sudah pasti adalah mempromosikan rokok melalui WTA 2012 hanya akan menguntungkan industri rokok, bukan petani, serta jelas akan merugikan pecandu rokok serta keluarganya.

     Yang lebih pasti lagi adalah kehadiran Bapak Presiden atau wakil dan menteri-menterinya akan menjatuhkan martabat sebagai Pemimpin Bangsa. Cigarette kills. Bila para pimpinan pemerintahan hadir, berarti mendukung pembunuhan masal akibat racun adiksi nikotin rokok.

     Maka pantaslah kita, sebagai negara yang mengaku berdaulat, merasa gerah dengan dijadikannya bangsa Indonesia sebagai objek penghisapan darah dan pembunuhan massal ini. Penyelenggaraan World Tobacco Asia di Indonesia untuk kedua kalinya jelas merupakan pelecehan politik bagi Indonesia. Sementara pemerintah diam saja?

     Barangkali kita perlu mengingat sekaligus mengingatkan kembali ucapan Presiden kita tercinta, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan saat menerima kunjungan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau pada 29 September lalu: “Goal kita sama. Spiritnya sama. Rakyat Indonesia harus selamat dan sehat. Jika tidak, mau jadi apa bangsa ini lima atau sepuluh tahun mendatang?”


oleh Azhar Nurun Ala
Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia