Rabu, 31 Oktober 2012

KEMATIAN MENGANCAM PEROKOK PASIF




Noor Atika Hasanah ,seorang gadis berusia 28 tahun menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 31 Desember 2010 kemarin. Tika divonis oleh dokter menderita Bronchopneumonia Duplex yaitu  penyakit flek paru berat. Keadaannya begitu memprihatinkan. Penyakit ini sempat membuat berat tubuhnya turun drastis dari 45 kg menjadi 35 kg.  Penyakit ini muncul bukan karena gadis ini punya kebiasaan merokok, namun karena ia dengan terpaksa telah menjadi seorang perokok pasif selama bertahun-tahun. Kejadian tersebut mungkin tidak hanya dialami oleh tika, namun juga jutaan anak Indonesia lainnya.
            Perokok pasif adalah orang yang menghirup atau menghisap asap rokok dari orang lain Berdasarkan data Global Youth Survey, sebanyak 81% anak 1ndonesia rentang usia 13-15 tahun menjadi perokok pasif atau terpapar asap rokok. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 150 juta penduduk Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, di perkantoran, di tempat umum, dan di kendaraan umum.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan 'Swedish National Board of Health and Welfare' serta 'Bloomberg Philanthropies', sebanyak 600 ribu perokok pasif meninggal dunia setiap tahunnya di seluruh dunia. Penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisa data perokok di 192 negara di dunia sejak tahun 2004. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sekitar 40 % anak-anak dan lebih 30 % wanita dan pria menjadi perokok pasif. Berdasarkan analisa lebih lanjut, dampak negatif dari perokok pasif ini memicu meningkatnya kasus kematian akibat jantung koroner sebanyak 379 ribu, kematian akibat gangguan pernapasan sebanyak 165 ribu, kematian karena asma 36,9 ribu dan kematian karena kanker paru-paru sebanyak  21,4 ribu
            . Berdasarkan data dari WHO, asap rokok terdiri dari mainstream smoke sebesar 25% dan side stream smoke sebesar 75 %. Mainstream smoke merupakan  asap yang dihisap dan masuk ke dalam tubuh perokok aktif kemudian dihembuskan kembali. Sedangkan Sidestream smoke adalah asap yang muncul langsung dari rokok yang di bakar. Sidestream smoke ini lebih berbahaya daripada mainstream smoke karena berasal dari pembakaraan tembakau yang tidak sempurna serta mengandung racun dan bahan penyebab kanker atau karsinogenik yang lebih besar. Para perokok pasif menghisap 75% bahan berbahaya yang ada pada sidestream smoke ditambah separuh dari asap yang dihembuskan oleh para perokok aktif.
            Menurut pengamat masalah kesehatan sekaligus mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kartono Muhammad, Perokok pasif mempunyai dampak buruk yang lebih besar daripada perokok aktif. “Asap rokok itu cepat kerjanya. Dalam 15 menit dapat  langsung masuk ke DNA dan beberapa detik sudah mempengaruhi kerja otak. Sayangnya, hal ini terjadi pada perokok pasif.” Beliau juga memaparkan bahwa di dalam asap rokok terkandung lebih dari 4000 zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Sekitar 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Zat- zat tesebut antara lain adalah nikotin, tar, karbon monoksida, dan sejumlah bahan kimia berbahaya lainnya yang beresiko tinggi bagi kesehatan tubuh.

Zat Nikotin sendiri dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah dan membutuhkan  waktu tidak lebih dari 7 detik untuk sampai ke ojantung dan syaraf pusat. Beberapa dampak lain dari nikotin adalah dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan  mangerasnya pembuluh darah arteri, dan penumpukan lemak di saluran arteri sehingga dapat berpengaruh pada naiknya tekanan darah dan memicu penyakit jantung koroner. Sedangkan tar dan karbon monoksida dapat memicu terjadinya iritasi paru-paru dan menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Zat-zat kimia berbahaya tersebut akan terkonsentrasi tiga kali lipat di dalam tubuh para perokok pasif sehingga dapat dibayangkan efek penurunan kondisi tubuh perokok pasif yang akan lebih buruk dari perokok aktif.
            Efek dari paparan zat-zat kimia berbahaya yang terdapat di dalam asap rokok tersebut sangat banyak dan beresiko tinggi bagi kesehatan tubuh. Laporan penelitian dari Dr. Paolo Vineis (Professor dari Imperial College London ,Inggris)  yang dilansir oleh The British Medical Journal menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok. Dari penelitian Dr. Paolo yang dilakukan disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi. Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dalam kurun waktu hampir tujuh tahun, Dr. Paolo melakukan penelitian terhadap 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok pasif. Diketahui bahwa 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20 terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal dunia, serta resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari orangtua perokok. Penelitian juga menunjukkan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok pasif ini.
            Sementara, Journal of the American College of Cardiology menyebutkan bahwa perokok pasif mempunyai resiko empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung di bandingkan dengan perokok aktif. Ini terjadi karena asap rokok hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 7 detik untuk menuju organ jantung dan memberikan efek pada organ tersebut. Sedangkan hasil penelitian dari Universitas Cambridge, Inggris mengemukakan bahwa paparan asap rokok dalam jumlah besar meningkatkan risiko terkena dementia hingga 44 persen. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa menghirup asap rokok orang lain mungkin akan merusak otak, dan mengganggu fungsi kognitif seperti memori serta memungkinkan terserang dementia,” kata David Llewellyn dari Universitas Cambridge, Inggris, yang memimpin studi tersebut.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas dapat kita lihat bahwa begitu banyak dampak buruk yang diakibatkan oleh keterpaparan dengan asap rokok orang lain. Walaupun isu tentang bahaya bagi perokok pasif ini telah cukup lama muncul, namun tidak banyak tanggapan dan kepedulian yang hadir untuk memcahkan masalah ini . Padahal dampak yang telah diakibatkan oleh keterpaparan asap rokok tersebut sangatlah besar. Oleh karena itu, hendaknya  terdapat peraturan-peraturan yang dapat melindungi hak para perokok pasif untuk mendapatkan udara segar yang bebas dari asap rokok dengan sanksi yang tegas dan nyata. Serta terdapat pula kesadaran dari para perokok aktif karena kebiasaan merokok yang mereka lakukan itu tidak hanya merugikan dan membahayakan diri mereka sendiri tetapi juga membahayakan orang lain.
 Salsabila Benazir
FKM UI 
STAFF KEMENTRIAN TC PAMI

Sabtu, 20 Oktober 2012

Berhenti Merokok? Why Not?



Berhenti Merokok? Why Not?

Bagi kebanyakan orang, mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging atau kecanduan bisa menjadi sebuah siksaan. Pertama, akan muncul perasaan tertekan dan semua yang dipikirkan selalu saja tentang rokok. Setelah itu, muncul kebutuhan untuk melakukan sesuatu yang biasanya keinginan untuk selalu mengunyah cemilan atau kebiasaan lain yang tak diinginkan. Kemudian ada saat dimana segala sesuatu menjadi semakin buruk, seseorang harus melawan pengaruh menghindari nikotin seperti kemurungan dan tidak dapat berkonsentrasi, menjadi mudah tersinggung dan berkeinginan mengunyah apa saja. Kadang-kadang rasa pusing dan kejang perut membuat seorang perokok berpikir untuk kembali merokok, lagi pula, rokok sudah menjadi sahabatnya, walaupun sahabat yang tidak dikehendaki dan membahayakan, tetapi dia benar-benar sahabat. Kehilangan sahabat dapat menjadi pengalaman emosional yang berkisar pada kesedihan.
Walaupun ini terasa sebagai kecanduan yang sifatnya jasmani, namun dorongan untuk merokok bukanlah dorongan jasmani. Ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa biasanya diperlukan waktu selama tujuh puluh dua jam bagi nikotin untuk meninggalkan tubuh. Setelah itu sumber dorongan satu-satunya untuk merokok adalah kepala. Seseorang merokok karena pada tingkat bawah sadar, seorang perokok yakin bahwa merokok memberikan sesuatu padanya.
Yang membuat berhenti merokok menjadi sulit adalah karena seseorang telah belajar merokok, pada dasarnya memang tak ada seorangpun memaksa untuk belajar bagaimana cara merokok. Karena sekali seseorang mempelajari sesuatu, maka akan selalu tahu bagaimana cara melakukannya. Ingatlah beberapa tahun yang lalu ketika belajar naik sepeda? Walaupun sudah bertahun-tahun anda tidak lagi mengendarainya akan tetapi tetap tahu caranya. Demikian pula halnya dengan merokok.
Pada masa lalu seseorang belajar merokok dan sekarang hal itu akan tetap menjadi bagian dari dirinya. Ketika berhenti merokok, pasti seorang perokok tetap tahu bagaimana merokok. Kalau tidak pernah menyalakannya lagi, programnya akan terhenti, tetapi tidak pernah akan hilang. Pada sisi lain, setiap saat di masa mendatang seseorang menyalakan sebatang rokok lagi, program merokok yang lama itu akan digiatkan kembali dan sekali lagi seseorang akan terperangkap dalam kepulan asap rokok.
Bila anda pernah menyadari kalau anda tergoda lagi untuk merokok, bertanyalah pada diri anda sendiri, apakah itu sebanding dengan akibatnya. Tanpa mempedulikan sudah berapa lama anda berhenti merokok. Jika anda menyalakannya lagi maka anda akan mulai merokok lagi, sama seperti bahwa anda tidak pernah berhenti merokok! Segera sesudahnya sekali lagi anda akan menceburkan diri anda sendiri untuk mulai lagi merokok dan sekali lagi ingin berhenti merokok. Kemudian anda harus sekali lagi menghadapi masalah yang sama dalam usaha anda berhenti merokok seperti yang sedang anda hadapi sekarang ini. Kalau anda sudah berkali-kali berusaha berhenti merokok, anda akan tahu bahwa ini memang benar.
Khususnya bila sesuatu yang menegangkan terjadi, anda diluar kebiasaan cenderung mengambil sebatang rokok. Itulah yang mungkin akan terjadi kalau sebelumnya anda pernah mulai merokok lagi. Ingatlah kembali, apakah rokok dapat membuat segala sesuatu menjadi lebih baik atau dapat memecahkan masalah anda? Tidak bukan? Tetapi anda mengambil sebatang rokok karena program lama anda. Merokok tidak dapat memecahkan masalah apapun, maka sekali anda telah berhenti merokok, tanganilah masalahnya sebagai orang yang tidak merokok. Kalau suatu saat anda menyalakan rokok lagi setelah anda berhenti merokok, anda telah berhenti menjadi bukan perokok dan sekali lagi menjadi perokok.

Fakta mengenai tembakau
  • Lebih dari 50% perokok mulai merokok pada umur 14 tahun dan 90% mulai sejak berumur 19 tahun, umur rata-rata pertama kali merokok saat ini adalah 11-15 tahun.
  • Nikotin, zat yang terkandung dalam tembakau, membuat orang menjadi kecanduan sama seperti heroin dan cocaine.
  • Industri rokok menjual produknya senilai 1.26 milyard Dollar setahun kepada anak berusia dibawah 18 tahun, lebih dari satu milyard bungkus rokok dan 26 milyard tembakau kalengan.
  • Tembakau kunyah (susur) dan tembakau isap dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.
  • Ketika tingkat perokok dewasa turun 19% pada tahun 1993 menjadi 17% pada tahun 1995, tingkat perokok remaja meningkat dari 9% menjadi 12%
  • Sekitar 87% kematian karena kanker dan paru adalah akibat penderitanya
  • Sekitar 82% kematian karena bronchitis adalah akibat penderitanya Satu dari empat kematian akibat serangan jantung terjadi pada
  • Setiap 10 detik di seluruh dunia, satu orang meninggal berkaitan dengan tembakau
  • Saat ini, penyakit karena penggunaan tembakau menduduki peringkat 9 penyebab utama kematian dunia sekitar 70% dari 300 orang tersebut terpapar asap rokok saat berada di tempat umum

Peringatan!
Dunia medis menyatakan bahwa rokok menyebabkan gangguan jantung dan paru-paru! Mari kita lihat dari sisi lain, apakah hari ini atau bulan ini merupakan saat anda berhenti merokok? Sekali anda berhenti merokok, lihatlah tabel dibawah ini, dapat anda lihat berapa banyak uang untuk membeli rokok yang dapat anda hemat, apa lagi kalau uang itu anda tabung di bank, dan kemudian anda perhitungkan juga bunganya.
Tabel di bawah ini berdasarkan jumlah bungkus rokok yang biasa anda isap perhari dengan harga rata-rata Rp. 8.000,- per bungkus. (tidak termasuk perhitungan bunga)

Untuk apa berhenti merokok?
20 menit setelah menghabiskan rokok yang terakhir, tubuh mulai melakukan serangkaian perubahan yang terus berlangsung selama bertahun-tahun. Apa yang terjadi selanjutnya?
·         20 Menit: tekanan darah turun menuju normal, suhu tangan dan kaki meningkat menuju normal, denyut nadi turun menuju normal
·         6 Jam: Denyut nadi dan tekanan darah kembali normal
·         8 jam: Tingkat karbon monoksida (CO) dalam darah turun menuju normal, kadar oksigen dalam darah meningkat menuju normal.
·         24 jam: Tekanan darah lebih rendah dan tekanan jantung lebih kuat
·         48 jam: Ujung-ujung syaraf tumbuh kembali, kemampuan penciuman dan pengecap meningkat
·         2 minggu sampai 3 bulan: Sirkulasi meningkat, berjalan/melangkah menjadi lebih mudah, fungsi paru-paru meningkat sampai 30%
·         1 sampai 9 bulan: Batuk, peradangan sinus, kelelahan, napas pendek berkurang. Gilia (bulu getar) tumbuh kembali di paru-paru, meningkatkan kemampuan menangani lendir, membersihkan paru-paru dan mengurangi infeksi. Secara menyeluruh energi tubuh meningkat.
·         1 Tahun: Risiko penyakit jantung berkurang sampai separuh dibanding dengan perokok.
·         5 Tahun: Tingkat kematian akibat kanker paru-paru dibandingkan rata-rata perokok (satu bungkus per hari) berkurang sampai hampir separuh. Risiko stroke bagi yang sudah berhenti merokok selama 5-15 tahun juga turun sampai separuh. Risiko kanker mulut, tenggorokan dan esofagus hanya separuh dari perokok.
·         10 tahun: Tingkat kematian akibat kanker paru-paru sama seperti yang tidak merokok. Risiko menderita kanker mulut, tenggorokan, esofagus, kandung kemih, ginjal dan pankreas menurun
·         15 tahun: Risiko serangan jantung menurun sampai tingkat yg sama dengan bukan perokok, jika berhenti sebelum timbul penyakit

Rahasia Berhenti merokok
Pada dasarnya berhenti merokok itu lebih mudah apabila seorang perokok siap untuk berhenti. Merokok lebih merupakan kecanduan psikologis daripada fisik, walaupun nampaknya lebih terasa secara fisik. Itulah sebabnya hipnotis dapat begitu berhasil dalam mengubah kebiasaan tertentu dalam kurun waktu 300 tahun ini. Tanpa menghiraukan metoda yang anda pilih,beberapa saran dibawah ini akan menjadikan anda lebih mudah untuk berhenti merokok
Yang pertama adalah kuatkan niat untuk berhenti merokok dan tetapkan tanggal kapan anda berhenti. Pada dasarnya utuk dapat berhenti merokok dilakukan secara bertahap, langkah awal yang dapat anda lakukan adalah dengan cara mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap perhari. Pada langkah ini seorang perokok dianjurkan untuk mengurangi jumlah batang yang dihispnya dari waktu sebelumnya. Misalnya mengurangi jumlah batang dari dua batang perhari selama 1 minggu. Kemudian ditingkatkan jumlah batang yang dihisap pada minggu berikutnya.
Setelah mengurangi jumlah batang yang dihisap perhari, pada minggu berikutnya usahakan ganti rokok yang anda hisap dengan kadar dan nikotin yang lebih rendah. Hal tersebut dilakukan dengan tetap melakukan tahap pengurangan batang rokok per hari. Misalnya pada minggu pertama daroi waktu berhenti merokok anda mengurangi dua batang rokok per hari selama satu minggu kemudian pada minggu kedua anda menambah jumlah batang rokok yang dihisap menjadi empat batang per hari selama satu minggu, kemudian pada minggu ketiga anda mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap menjadi enam batang perhari selama satu minggu dengan kadar dan nikotin yang lebih rendah dar waktu-waktu sebelumnya.
Rasa ingin untuk merokok kembali salah satunya dipicu ole h adanya barang atau benda disekitar anda yang berkaitan dengan kegiatan merokok, seperti poster, asbak, korek api, puntung rokok, bungkus rokok, dll. Oleh karena itu jauhkan atribut rokok dari rumah dan sekitar anda. Selain atribut rokok yang telah disebutkan diatas faktor lingkungan juga merupakan hal yang dapat menjadikan anda merokok kembali. Menjauhi atau tidak pergi ke tempat dimana orang atau/teman biasa merokok merupakan jawabannya, paling tidak hal tersebut anda lakukan selama dua minggu setelah berhenti merokok.
Yang penting dilakukan adalah menetapkan kapan anda akan benar-benar meninggalkan rokok yang anda hisap, dimana dan dalam kondisi apa. Ini akan memudahkan anda mengidentifikasi situasi-siutasi yang menyebabkan anda merokok lalu menentukan perilaku alternatif sebagai pengganti rokok. Misalnya anda tidak merokok ketika berkumpul dengan teman, keluarga, pada saat olahraga, dll. Coba luangkan waktu anda yang lebih untuk melakukan hal tersebut dan minimalisir waktu anda untuk melakukan hal yang dapat menyebabkan anda merokok lagi. Misalnya tidur larut malam, waktu stress, sibuk bekerja, saat santai, dll
Bagian paling sulit adalah ketika anda harus mengatasi reaksi-reaksi akibat hilangnya nikotin. Ini bisa berlangsung selama satu atau dua pekan. Tetapi anda akan lebih mudah mengatasi reaksi-reaksi seperti mudah tersinggung, cemas, bingung, sulit konsentrasi, dan sulit tidurakibat penghentian asupan nikotin secara jauh lebih cepat apabila anda banyak meminum sari jeruk selama masa itu. Itu karena sari jeruk membuat urin anda lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh anda. Selain itu rasa jeruk dalam mulut bisa membuat anda merasa bahwa rokok tidak enak.
Langkah yang paling penting  untuk berhenti merokok adalah meminta orang terdekat untuk mendukung. Kiat ini sangat ampuh, karena bagaimanapun orang terdekat adalah bagian dari hidup kita. So, kita tidak ingin orang yang kita sayangi sakit karena rokok. Untuk itu andalah yang bisa menjawabnya.

Anggi Ardiansyah (FKM UNDIP)
Staf Kementrian TC PAMI

Jumat, 19 Oktober 2012

TC MENCARI OPINI

KEMENTRIAN TC PAMI PRESENT :

Resah dan gelisah sama nasib wanita dn anak2?
Geregetan sama industri rokok?
Jangan galau sendiri. Galaunya dibagi-bagi yuk biar semua org ikutan galau xD

Disini nih:D
Ditunggu ya opini segarmu :)

saatnya mahasiswa bicara