Minggu, 03 Juni 2012

PAMI untuk HTTS ( PART 2)

Aksi Teatrikal di Depan Istana Merdeka
Urung sampai disana, PAMI bersama 8  IOMS Kesehatan dan BEM kesehatan se-Jakarta menggelar aksi teatrikal di depan Istana Merdeka pada tanggal 31 Mei. Aksi ini bertujuan untuk mendesak pemerintah agar segera mengesahkan RPP Pengendaliian Danpak Tembakau terhadap Kesehatan. Perwakilan UIN, UMJ, UI, dan ISMKMI menyampaikan orasinya secara bergantian. Bersamaan dengan itu, dilakukan pula aksi teatrikal yang menunjukkan bahwa bettapa rokok sennantiasa mengejar penggunanya sampai mati.
Unjuk rasa juga diwarnai aksi tidur di bawah guyuran hujan. Seluruh massa aksi rela tubuh mmereka diguyur hujan dan memperlihatkan kepada presiden bahwa RPP Tembakau sangat genting untuk segera disahkan. Sayangnya, hari itu Presiden SBY sedang melakukan kunjungan ke Thailand. Namun, mahasiswa akan tetap melakukan aksi serupa dengan membawa aksi yang lebih banyak bila RPP tak kunjung disahkan.

Penyuluhan dan Pemilihan Duta Cilik Anti Rokok
Sabtu, 2 Juni 2012, PAMI berkunjung ke SDN 08 Cipinang Muara, Jakarta. Bukan sekedar kunjungan, tapi acara yang dimotori oleh Kementrian TC PAMI ini juga berisi penyuluhan bahaya rokok dan pemilihan Duta Kecil (Ducil) Anti Rokok.
Acara dimulai dengan presentasi bahaya rokok terhadap kesehatan, selanjutnya peserta dibagi kedalam beberapa kelompok diskusi. Masing-masing kelompok diskusi membuat Majalah Dinding (Mading) dan nantinya akan dipilih satu Mading terbaik.
Peserta terlihat sangat antusias dan berlomba-lomba membuat mading terbaik. Tibalah saatnya pengumuman. Kelompok dengan mading terbaik akan menjadi Duta Keci (Ducil) anti rokok. Terpilihlah  Sembilan orang terbaik yang menjadi pionir penggerak anti rokok di sekolah mereka. Pemilihan Ducil ini akan dilakukan setiap tahun untuk membentuk kader-kader pengendalian tembakau berikutnya.
Mungkin ini hanyalah sebagian kecil sumbangsih kami terhadap gerakan pengendalian tembakau di Indonesia . Namun kami percaya bahwa langkah-langkah besar dimulai dari satu langkah kecil. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar