Pengesahan RPP tembakau tidak akan ditunda meskipun pemerintah masih membuka dialog dengan berbagai pihak.
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) membantah
pemberitaan di beberapa media yang menyatakan pengesahan Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai pengendalian dampak tembakau
akhirnya dibatalkan demi aspirasi para petani tembakau.
"Nggak ada pembatalan atau penundaan pengesahan RPP, saya hanya bilang
bahwa hasil rapat harus dilaporkan dulu ke Pak Menkokesra," kata Deputi 3
Kemenkokesra, Emil Agustiono, usai pertemuan dengan 15 orang perwakilan
petani tembakau dari enam provinsi, hari ini.
Menurut Emil, RPP tersebut tidak akan membunuh matapencaharian para
petani tembakau. "Mereka tidak mengerti kalau RPP tersebut tidak
menjadikan mereka sebagai target. Tidak akan ada pelarangan menanam
tembakau bagi petani," ungkap dia.
Emil juga mempertanyakan protes para petani yang menurutnya terlambat
dan salah alamat. "Kemenkokesra ini hanya bertugas mensinergikan semua
kementerian yang terkait," ujarnya.
Menurutnya, jika ingin mengajukan keberatan seharusnya para petani
melakukannya di tahap awal saat Kemenkes menyusun draft RPP tersebut.
Lebih jauh, Emil menegaskan pengesahan RPP tembakau tidak akan ditunda
meskipun pemerintah masih membuka dialog dengan berbagai pihak. "Kalau
saja mereka baca isi RPP dan paham substansi saya yakin tidak akan ada
aksi semacam ini," tandas dia.
Sebelumnya, beberapa media dan stasiun televisi mengatakan para
demonstran sepakat membubarkan diri setelah Emil berjanji membatalkan
pengesahan RPP yang rencananya dilakukan 14 Juli mendatang.
Ribuan demonstran yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau
Indonesia (APTI) dan Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK)
melakukan aksi demontrasi menolak pengesahan RPP tembakau. Sejak kemarin
sebanyak 7.000 petani tembakau dan pekerja industri rokok kretek
melakukan aksi di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM.
Aksi demo direncanakan berakhir di Kemenkokesra, namun karena sebagian
besar peserta demo sudah kelelahan maka mereka kembali ke Mesjid
Istiqlal untuk beristirahat. Demonstrasi dilanjutkan hari ini, dan 15
orang perwakilan demostran berhasil menemui Emil untuk berdialog secara
langsung.
sumber : beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar