Sabtu, 07 Juli 2012

Kemenkokesra Bersikukuh RPP Tembakau Tetap Disahkan

Pengesahan RPP tembakau tidak akan ditunda meskipun pemerintah masih membuka dialog dengan berbagai pihak.

Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) membantah pemberitaan di beberapa media yang menyatakan pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai pengendalian dampak tembakau akhirnya dibatalkan demi aspirasi para petani tembakau.

"Nggak ada pembatalan atau penundaan pengesahan RPP, saya hanya bilang bahwa hasil rapat harus dilaporkan dulu ke Pak Menkokesra," kata Deputi 3 Kemenkokesra, Emil Agustiono, usai pertemuan dengan 15 orang perwakilan petani tembakau dari enam provinsi, hari ini.

Menurut Emil, RPP tersebut tidak akan membunuh matapencaharian para petani tembakau. "Mereka tidak mengerti kalau RPP tersebut tidak menjadikan mereka sebagai target. Tidak akan ada pelarangan menanam tembakau bagi petani," ungkap dia.

Emil juga mempertanyakan protes para petani yang menurutnya terlambat dan salah alamat. "Kemenkokesra ini hanya bertugas mensinergikan semua kementerian yang terkait," ujarnya.

Menurutnya, jika ingin mengajukan keberatan seharusnya para petani melakukannya di tahap awal saat Kemenkes menyusun draft RPP tersebut.

Lebih jauh, Emil menegaskan pengesahan RPP tembakau tidak akan ditunda meskipun pemerintah masih membuka dialog dengan berbagai pihak. "Kalau saja mereka baca isi RPP dan paham substansi saya yakin tidak akan ada aksi semacam ini," tandas dia.

Sebelumnya, beberapa media dan stasiun televisi mengatakan para demonstran sepakat membubarkan diri setelah Emil berjanji membatalkan pengesahan RPP yang rencananya dilakukan 14 Juli mendatang.

Ribuan demonstran yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK) melakukan aksi demontrasi menolak pengesahan RPP tembakau. Sejak kemarin sebanyak 7.000 petani tembakau dan pekerja industri rokok kretek melakukan aksi di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM.

Aksi demo direncanakan berakhir di Kemenkokesra, namun karena sebagian besar peserta demo sudah kelelahan maka mereka kembali ke Mesjid Istiqlal untuk beristirahat. Demonstrasi dilanjutkan hari ini, dan 15 orang perwakilan demostran berhasil menemui Emil untuk berdialog secara langsung.


sumber : beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar