Jakarta
Sekilas wajah IL (8) sama seperti anak-anak seusianya.
Bahkan perilakunya saat bermain juga sama. Namun ketika ia merokok, IL
bak pria dewasa. IL mengalami perubahan perilaku semenjak merokok.
"Ia
menunjukkan perubahan keanehan yang tidak layak. Kalau dia lagi merokok
seperti orang dewasa bicaranya," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak
(PA), Arist Merdeka Sirait saat dihubungi detikcom, Selasa (20/3/2012).
Arist
mengatakan perubahan IL tidak cuma perilaku. Tapi juga dari kulitnya,
fisiknya, giginya, dan bibirnya. Berat badannya bahkan turun setiap
hari. Hal itu merupakan efek kecanduannya yang cukup berat terhadap
tembakau.
"Itu memang karena adiksi terhadap tembakau sejak umur 4 tahun," ujarnya.
Karena
itu, lanjut Arist, ketika IL merokok, ia tampak tenang. Bicaranya juga
sopan. Tapi ketika ia meminta rokok, dan kemauannya tidak dipenuhi. IL
akan menjadi anak yang kasar. Ia bisa memukul orangtuanya dan orang lain
yang tidak memberinya rokok. IL menjadi anak yang hiperaktif yang akan
memukul dirinya ke dinding dan merusak barang.
"Pas merokok dia
kooperatif. Ketika tidak dikasih rokok, dia berbicara tidak sopan. Saya
juga sempat dipukul muka saya. Jadi memang dia sudah adiksi berat
terhadap rokok," ungkapnya.
Arist menjelaskan IL juga sudah
berperilaku seperti orang dewasa. Ia akan melakukan segala cara untuk
bisa merokok. Ia bahkan pernah bekerja sebagai tukang parkir untuk
menghasilkan uang dan membelikannya rokok.
"Dia cari uang sendiri
markir kendaraan untuk beli rokok. Dia dapat sekitar Rp 20 ribu terus
beli rokok. Dia juga pernah ambil beras terus dia gantikan dengan
rokok," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar