Senin, 19 Maret 2012

Perokok Anak Meningkat, Menkes Prihatin

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah anak perokok di atas usia 10 tahun di Indonesia semakin meningkat sejak empat tahun terakhir. Sejak tahun 2007 misalnya, mengalami peningkatan prevalensi mencapai 28,2 persen. "Artinya, ada kenaikan lima persen di mana mereka memiliki kanker paru sebesar 20-25 persen," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumat, 15 Juli 2011.

Penegasan Menteri Kesehatan itu disampaikan usai memberikan kuliah umum dengan tema "Upaya Penanggulangan Penyakit Paru di Indonesia" pada acara Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang diselenggarakan di Hotel The Hills, Bukit Tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan mengambil beberapa langkah, di antaranya menerbitkan RPP tembakau yang baru, di mana saat ini masih diproses di Kementerian Hukum dan HAM.

Lalu, pemerintah daerah diminta untuk mengeluarkan peraturan daerah mengenai larangan merokok di tempat umum dan pada beberapa daerah hal ini disambut dengan cukup baik.

"Kementerian Kesehatan menyambut baik pemerintah daerah yang menerbitkan Perda larangan merokok di tempat umum karena hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyehatkan masyarakat," katanya.

Berikutnya, kampanye larangan merokok juga dilakukan di sekolah-sekolah untuk menyadarkan generasi muda bahwa merokok merupakan kebiasaan yang tidak baik serta tidak sehat.

Keberadaan ormas, seperti Muhammadiyah dan NU, juga diharapkan berperan dalam menanggulangi hal ini serta turut mengkampanyekan bahaya rokok bagi kesehatan.

Dari data Kementerian Kesehatan, Kalimantan Tengah merupakan daerah dengan prevalensi perokok tertinggi di Tanah Air yang mencapai 43,2 persen dan Sulawesi Tenggara terendah dengan prevalensi 28,3 persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar